Al-Qur'an Surat Al-Anfal Ayat 12
(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman". Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.
Al-Qur'an Surat At-Taubah Ayat 123
Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.
Al-Qur'an Surat At-Taubah Ayat 5
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang.
Memang benar umat muslim diperintahkan membunuh orang kafir, tetapi yang dibunuh hanyalah orang – orang yang akan membunuh dan menebar fitnah. Adapun orang – orang kafir diluar Islam yang tidak memusuhi dan hidup berdampingan saling menghargai bukan termasuk kategori untuk dibunuh.
Surat At-Taubah Ayat 6
Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.
Surat Al-Anfal Ayat 61
Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakal lah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Achmad Nurgianto
05.21
CB Blogger
Indonesia(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman". Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.
Al-Qur'an Surat At-Taubah Ayat 123
Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.
Al-Qur'an Surat At-Taubah Ayat 5
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang.
Namun Perlu diketahui …
Orang Non Muslim atau orang kafir juga ada yang Haram untuk dibunuh..
Ada 4 (empat) kelompok kafir, 3 (Tiga) Tidak boleh dibunuh dan 1 (Satu) di antaranya wajib dibunuh/ diperangi yakni:
- Kafir adz–Dzimmi/ Kafir Kitabi: yakni orang kafir yang tinggal di Negeri Muslim, memiliki perjanjian (damai) dengan kaum Muslimin, membayar pajak (jizyah/ uang keamanan/ upeti sebagai kompensasi pemerintah Islam terhadap harta dan darahnya/ jiwanya. Ketika mereka tidak mampu membayar jizyah, maka jizyah tersebut dapat digugurkan darinya) kepada pemerintah Islam dan ditegakkan kepada mereka hukum-hukum Islam.
- Kafir al–Mu’ahad: yakni orang yang memiliki perjanjian (terikat perjanjian damai, perjanjian dagang atau selainnya) dengan kaum Muslimin yang berada atau bertugas di negeri kaum Muslimin tidak boleh disakiti, selama mereka menjalankan kewajiban dan perjanjiannya.
- Kafir al–Musta’min: yakni orang yang datang dari Negara kafir, baik utusan, pedagang, atau selainnya yang memiliki jaminan keamanan dari Penguasa/ Umara’ atau seorang Muslim.
- Kafir Harbi: yakni orang kafir yang memerangi kaum Muslimin dan halal darahnya untuk ditumpahkan (dibunuh/ diperangi). Mereka adalah orang kafir yang tidak memiliki jaminan keamanan dari kaum muslimin atau pemimpinnya, tidak dalam perjanjian damai, dan tidak membayar jizyah kepada kaum muslimin sebagai jaminan keamanan mereka, merekalah yang diperintahkan oleh Allah ‘Azza Wa Jalla untuk diperangi (lihat Q.S. Al-Baqarah (Sapi Betina) [2]: 190-191).
Allah Ta’ala berfirman,
قَاتِلُوا الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلا بِالْيَوْمِ الآخِرِ وَلا يُحَرِّمُونَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَلا يَدِينُونَ دِينَ الْحَقِّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ حَتَّى يُعْطُوا الْجِزْيَةَ عَنْ يَدٍ وَهُمْ صَاغِرُونَ
“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.” (QS. At Taubah: 29)
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَتَلَ قَتِيلًا مِنْ أَهْلِ الذِّمَّةِ لَمْ يَجِدْ رِيحَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ أَرْبَعِينَ عَامًا
“Barangsiapa membunuh seorang kafir dzimmi, maka dia tidak akan mencium bau surga. Padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan empat puluh tahun. ” (HR. An Nasa’i. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Memang benar umat muslim diperintahkan membunuh orang kafir, tetapi yang dibunuh hanyalah orang – orang yang akan membunuh dan menebar fitnah. Adapun orang – orang kafir diluar Islam yang tidak memusuhi dan hidup berdampingan saling menghargai bukan termasuk kategori untuk dibunuh.
Surat At-Taubah Ayat 6
Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.
Surat Al-Anfal Ayat 61
Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakal lah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Achmad Nurgianto
06.50
CB Blogger
Indonesia
Maghrib merupakan waktu Shalat tiga rakaat yang dilakukan ketika bumi berpindah waktu dari siang menjadi malam hari. Saat Maghrib tiba, orang tua biasanya menyuruh anaknya untuk masuk ke dalam rumah dan menghentikan aktivitas di luar rumah. Mereka percaya bahwa saat Maghrib tiba, akan banyak setan dan jin yang berkeliaran. Setelah Magrib, mereka kembali membiarkan anak-anaknya untuk bermain di luar rumah.
Bagi umat Islam, larangan ini merupakan mitos yang dipercaya secara turun temurun. Biasanya mereka hanya meneruskan kebiasaan orang tua dan tidak mengetahui bahwa sebenarnya larangan ini ada dalam hadist Nabi. Dalam sabdanya, Nabi SAW mengatakan bahwa ketika Maghrib, akan banyak setan dan jin yang berkeliaran. Ternyata, hadist Nabi ini bisa dijelaskan secara ilmiah.
Dalam hadist Nabi Muhammad SAW bersabda “Jangan kalian membiarkan anak anak kalian di saat matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam sebab setan berpencar jika matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam,” (Dari Jabir dalam kitab Sahih Muslim).
Selain itu juga dijelaskan dalam Sahih Muslim Nabi, bersabda: Jika sore hari mulai gelap maka tahanlah anak anak kalian sebab iblis mulai bergentayangan pada saat itu, Jika sesaat dari malam telah berlalu maka lepaskan mereka, kunci pintu pintu rumah dan sebutlah nama Allah sebab setan tidak membuka pintu yang tertutup. Dan tutup rapat tempat air kalian dan sebutlah nama Allah. dan tutup tempat makanan kalian dan sebutlah nama Allah. meskipun kalian mendapatkan sesuatu padanya.”
Hadist Nabi SAW ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Sebuah buku ilmiah keagamaan karya Prof. DR. Ir. H. Osly Rachman, MS berjudul The Science Of Shalat yang diterbitkan Qultummedia menjelaskan bahwa menjelang Maghrib, alam akan berubah menjadi spektrum cahaya berwarna merah. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetis (EM) yang memiliki spectrum warna yang berbeda satu sama lain. Setiap warna dalam spectrum mempunyai energi, frekuensi dan panjang gelombang yang berbeda.
Dalam bukunya dijelaskan bahwa ketika waktu Maghrib tiba, terjadi perubahan spectrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis, yakni spektrum warna merah. Pada waktu ini, jin dan iblis amat bertenaga karena memiliki resonansi bersamaan dengan warna alam. Pada waktu Maghrib, banyak interfernsi atau tumpang tindihnya dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama sehingga penglihatan terkadang kurang tajam oleh adanya fatamorgana.
Dalam Islam, pada waktu magrib dijelaskan bahwa setan bersamaan dengan datangnya kegelapan mulai menyebar mencari tempat tinggal, karena mereka tersebar dengan pemandangan luar biasa dan jumlah yang tidak ada yang tahu selain Allah. Sebagian setan takut dari kejahatan setan yang lain, sehigga setan harus memiliki sesuatu yang dijadikannya sebagai tempat berlindung dan mencari tempat aman.
Maka ia bergerak dengan cepat melebihi kecepatan manusia dengan kecepatan berlipat lipat, beberapa dari mereka berlindung dalam wadah kosong, berlindung ke rumah kosong, dan beberapa dari mereka berlindung kepada sekelompok manusia yang sedang duduk duduk. Mereka tentu tidak merasakannya, mereka ikut menimbrung supaya menjadi aman dari penindasan saudara sesama setan yang juga berkeliaran seperti angin di bumi.
Kadang kala setan mengganggu anak kecil manusia untuk dijadikan tempat berlindung. Selain itu setan juga berlindung ditempat yang kotor seperti pada popok bayi yang sudah kotor. Mereka lebih memilih popok bayi karena najis sebagai tempat persembunyian, sehingga mendorong mereka untuk tinggal.
Pada waktu maghrib, kita dihimbau untuk menjauh dari hewan, seperti kucing, burung, dan mengurangi kecepatan saat mengemudi mobil karena dikuatirkan menabrak anjing atau hewan lain yang bisa jadi telah dirasuki setan, dan tidak boleh jalan jalan di tempat sepi atau duduk di tempat itu, atau melempar batu ke dalam kamar mandi, kebun dan laut.
Meski awalnya hanya sebuah mitos, namun dengan mengetahuinya bahwa Rasulullah pun menjelaskannya dalam hadist dan bisa dijelaskan secara ilmiah, sudah sepatutnya untuk kita sebagai orang tua agar menjaga anak-anak kita dari waktu tersebut. Alangkah baiknya juga melaksanakan shalat maghrib berjamaah baik itu di Masjid ataupun di rumah bagi perempuan agar terhindar dari gangguan setan dan jin.
Meski awalnya hanya sebuah mitos, namun dengan mengetahuinya bahwa Rasulullah pun menjelaskannya dalam hadist dan bisa dijelaskan secara ilmiah, sudah sepatutnya untuk kita sebagai orang tua agar menjaga anak-anak kita dari waktu tersebut. Alangkah baiknya juga melaksanakan shalat maghrib berjamaah baik itu di Masjid ataupun di rumah bagi perempuan agar terhindar dari gangguan setan dan jin.
Adakah pohon berbuah seperti kepala syetan? Ya, memang ada. Pohon ini tempatnya di Neraka. Bukan sebaga tempat untuk berteduh atau menikmati kelezatan buahnya. Tapi sebaliknya, untuk menamb ah siksaan untuk para penghuni neraka
Tentang Buah Zaqqum
Wikipedia : https://id.wikipedia.org/wiki/Zaqqum
Mungkin , logika manusia sulit menerima. Dan itulah kenyataannya, orang-orang kafir mengingkarinya dan mengejek Rasulullah. Sebab pikiran mereka terbelenggu oleh kekerdilan teori bahwa pohon adalah bahan bakar api, mustahil tumbuh hingga berbuah di dalam api. Terlebih neraka yang panasnya tujuh puluh kali lipat panas api dunia, atau pohon berbentuk kepala syetan. Buat mereka ini dianggap lelucon belaka. Hingga Abu Jahal la’natullah alaihi pun berkelakar, “ Pohon Zaqqum adalah pohon kurma”.
Pohon ini tumbuh di dasar neraka. Akarnya menghujam jauh kedalam, tidak akan roboh oleh badai neraka, sekuat apapun itu. Batangnya juga kuat, tidak bisa diukur dengan kekuatan benda logam duniawi yang meleleh oleh panasnya api. Allah berfirman :
إِنَّهَا شَجَرَةٌ تَخْرُجُ فِي أَصْلِ الْجَحِيمِ
Artinya : “ Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon (Zaqqum) yang keluar dari dasar neraka Jahim.” (QS.Ash-Shaaffaat : 64)
Meski, ulama berbeda pendapat dalam sisi jumlah. Apakah hanya satu pohon Zaqqum dineraka ataukah Zaqqum merupakan nama dari jenis pohon dineraka. Seperti tersebut dalam Alquran.
لَآكِلُونَ مِن شَجَرٍ مِّن زَقُّومٍ
Artinya :”Mereka benar-benar akan makan dari pohon Zaqqum” ( QS. Al-waqiah 52).
Tapi yang jelas, pohon Zaqqum itu bercabang-cabang, menjalar keseluruh penjuru neraka. Menjulang tinggi dengan dalamnya neraka. Sungguh tidak terbayangkan tingginya pohon ini. Bila sebuah batu itu dilemparkan kedalam neraka dalam waktu tujuh puluh tahun batu itu belum sampai kedasar neraka. Maka setinggi neraka itulah pohon Zaqqum.
Setiap dahannya mrnghasilkan buah yang melimpah, bisa dipetik kapan saja dan dimana saja. Karena memang neraka juga bertingkat-tingkat.
Ada yang dibawah dan ada yang lebih keatas. Jangan pernah membayangkan bahwa buahnya itu ranum mengundang selera, nikmat dan lezat. Tempatnya saja, tumbuh dineraka, tentu buahnya mencerminkan kepedihan siksanya. Dan memang demikian. Buahnya seperti kepala syetan. Sungguh mengerikan.
طَلْعُهَا كَأَنَّهُ رُؤُوسُ الشَّيَاطِينِ
Artinya : Mayangnya seperti kepala-kepala syetan”. (QS.Ash-Shaaffaat 65)
Buah itu menebarkan aroma busuk menusuk hidung. “ Seandainya setetes air dari buah Zaqqum itu jatuh kebumi, tentu akan merusak kehidupan penduduk bumi. Lalu bagaimana dengan orang yang memakannya?”(HR. Nasai. Turmudzi dan Ibnu Majah)
Meski demikian keadaannya, penghuni neraka tetap saja memakannya dengan lahap, hingga perutnya mengelembung tapi tidak pernah merasa kenyang. Mereka memang tidak punya pilihan lain, tidak ada makanan yang bisa dijadikan sebagai penggantinya
فَإِنَّهُمْ لَآكِلُونَ مِنْهَا فَمَالِؤُونَ مِنْهَا الْبُطُونَ.
Artinya : Maka sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagaian dari buah pohon itu, maka mereka memenuhi perut dengan buah Zaqqum itu.”( QS. Ash-shaffat 66)
Padahal, sebelum masuk ke perut makanan itu tersangkut di tenggorokan. Menusuk-nusuk. Dikeluarkan lagi juga sudah tidak mungkin. Sungguh derita yang tiada terkira.
وَطَعَاماً ذَا غُصَّةٍ وَعَذَاباً أَلِيماً
Artinya : Dan makanan yang menyumbat dikerongkongan dan adzab yang pedih. “ ( QS. Al-Muzammil : 13)
Makan dan makan, mereka tidak pernah puas. Meski, buah Zaqum itu membakar dan mengaduk-aduk perut. Buah itu bergolak dalam perut bagaikan minyak di penggorenggan. Panas tak terbayangkan.
Pohon zaqum itu memang mengerikan dan menakutkan bagi siapa saja. Tinggal sekarang kita bertanya pada diri ini, sudah berapa jauhkah kita meninggalkan dosa. Agar pohon Zaqqun yang mengerikan itu tidak pernah kita rasakan. Dan sudah seberapa dekat kita dengan amal sholeh agar kita bisa menggantikannya dengan buah-buahan surga yang tidak terbayangkan nikmatnya ????
Wallahua’lam bish shawwab.
Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya tentang "Kejujuran Iblis kepada Rasulullah SAW" Kejujuran Iblis kepada Rasulullah SAW (Bag. 1). Sebaiknya anda membaca artikel sebelumnya agar isi artikel ini lebih dapat di pahami, selanjutnya akan lebih menggugah jiwa kita dan Insya Allah akan dapat meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Kemudian Rasulullah SAWmenyebutkan,
"Segala puji hanya bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menjadikan engkau menderita sampai Hari Kiamat."
Kemudian Iblis membantah,
"Haihaata-haihaata (tidak mungkin-tidak mungkin). Bagaimana mungkin umatmu akan bahagia sementara aku masih hidup dan tidak mati sampai Hari Kiamat..? Bagaimana umatmu senang sementara aku masuk dalam diri mereka melalui aliran darah, daging, sedangkan mereka tidak melihatku..? Demi Tuhan yang telah menciptakan aku dan memberi aku waktu untuk menunggu sampai hari mereka di bangkitkan, akan aku sesatkan mereka semua."
Ingat Qur'an Surat al-A'raf "Seperti mereka telah menyesatkanku, aku akan menghalang-halangi mereka dari jalan Allah yang lurus" (QS al-A'raf [7] : 16). Lalu Iblis melanjutkan dengan mengatakan, "Aku akan datangi mereka dari semua jurusan muka-belakang, kanan-kiri dan orang yang bersyukur tidak dapat didatangi setan."
Dalam QS al-A'raf [7] : 17 Allah berfirman, "Kemudian saya akan datangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dan engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)."
Dan siapa saja tidak terkecuali, yang bodoh atau yang pandai, buta huruf atau tidak, kafir atau beriman, kecuali baga para hamba yang mukhlis (ikhlas), seperti yan tertulis dalam Al-Qur'an,"Kecuali hamba-hamba Engkau yang mhklis di antara mereka." (QS al-Hijr [15] : 40)
Iblis melanjutkan dialog ini dan berkata kepada Rasulullah SAW :
"Apakah engkau belum pernah mendengar cerita seorang Abid (orang yang tekun beribadah) dari Bani Israil yang gemar beribadah itu. Akulah yang menggelincirkannya dengan berbagai cara dan jurus. Abid itu sangat tekun beribadah, namun dia orang yang kekurangan harta, maka dia pasti menginginkan uang untuk kehidupannya." Lalu sang Iblis bercerita : Di ujung desa dimana Abid itu tinggal terdapat sekelompok orang yang selalu menyembah pohon. Melihat keadaan itu Abid tak mau tinggal diam, tapi dia ingin berdakwa dengan caranya sendiri. Lalu Abid itu mengambil kampak kesayangannya dan mendatangi pohon tempat ritual penyembahan tersebut dilaksanakan. Dengan semangat yang berapi-api, Abid pun berangkat dengan tergesa-gesa. Tetapi di tengah perjalanan Abid bertemu dengan Iblis yang kemudian membujuknya :
Iblis : "Apa perlunya engkau ke sana..? Buang buang waktu saja..! Bukankah lebih baik engkau beribadah..?"
Abid : "Aku mau menumbangkan kemusyrikan. Kalau pohon itu tidak ditumbangkan, maka banyak orang yang terus mendatanginya dan meminta sesuatu padanya, sehingga mereka tidak lagi menyembah dan meminta kepada Allah Yang Maha Esa."
Iblis : "Kalau engkau tumbangkan pohon itu, maka orang-orang itu pasti akan mencari pohon lain yang bisa disembah dan engkau akan kewalahan mengikuti mereka. Biarkan saja mereka dan tetaplah engkau beribadah."
Abid : "Tidak ada seorang pun yang dapat menghalangi keinginanku ini."
Iblis : "Sudahlah Abid lebih baik engkau beribadah saja."
Abid : "Bukankah yang akan aku kerjakan ini adalah bagian dari ibadah..? Kalau engkau tetap menghalangiku, ayo sekarang kita bertarung dan siapakah di antara kita yang menang..!
Lalu keduanya pun bertarung dan akhirnya pertarungan itu dimenangkan oleh sang Abid. Tubuh iblis diinjak oleh kaki Abid. Ketika Abid hendak mengayunkan kampaknya pada tubuh Iblis yang telah diinjaknya itu, Iblis pun meminta ampun dan berjanji tidak akan menghalangi dakwahnya, bahkan berjanji akan membantunya. Setelah Abid menerima maaf dari Iblis, kemudian Iblis dilepaskan dari injakan kakinya, lalu Iblis itu mulai merayunya kembali.
Iblis : "Jadi engkau ingin beribadah..? Baiklah, aku akan membantumu. Engkau tidak pernah melakukan ibadah dengan bersedekah bukan..? Bukankah sedekah itu bagian dari ibadah..?"
Abid : "Ya..!, cepat apa yang akan engkau lakukan untuk membatu saya..?"
Iblis : "Setiap bangun dari tidur, coba engkau lihat apa yang ada di bawah bantalmu. Engkau akan menemukan uang satu Dinar, dan dengan uang itu engkau bisa menyedekahkannya sebagai ibadah."
Abid : "Awas.. kalau engkau bohong..!"
Abid pun lalu tidur. Ketika bangun dia tidak lupa mengangkat bantalnya untuk membuktikan perkataan sang Iblis. Dan benar di bawah bantal dia menemukan uang satu Dinar. Abid pun tersenyum gembira melihat kenyataan itu.
Keesokan harinya saat dia bangun tidur, Abid mengulangi kembali mengangkat bantalnya, dan dia kembali mendapati uang satu Dinar di bawah bantalnya. Sehingga pada hari-hari berikutnya dia merasa tidak perlu ragu lagi.
Namun untuk hari ke tiga, uang Dinar yang dijanjikan itu tidak ada. Abid pun marah dan dia segera mengambil kampaknya untuk menebang pohon yang dijadikan sesembahan banyak orang. Di tengah perjalanan, Abid berjumpa lagi dengan Iblis dan menyatakan akan kebohongannya itu. Tanpa basa-basi Abid lalu mengajak Iblis untuk bertarung lagi.
Untuk kedua kalinya Abid dan Iblis bertarung. Keduanya bertarung dengan sepenuh kekuatan. Namun pada pertarungan kali ini Iblis yang menang.
Tahukah engkau mengapa Abid sekarang kalah..? Sebab dia tidak lagi ikhlas kepada Allah. Dia telah mengalihkan niatnya pada uang satu Dinar. Sehingga kekuatan yang dimilikinya tidak seperti dulu. Keikhlasannya telah ternoda dan dia tidak merasakannya, sehingga Allah mencabut kekuatannya itu.
Kemudia dialog antara Rasulullah SAW dengan Iblis dilanjutkan
Rasulullah SAW : "Siapakah orang yang mukhlis itu menurutmu..?
Iblis : "Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, barang siapa cinta Dirham dan Dinar, maka dia tidak termasuk orang yang ikhlas untuk Allah. Jika aku melihat orang yang tidak suka Dirham dan Dinar, serta tidak suka puji dan pujaan, maka aku tahu bahwa dia adalah orang yang ikhlas karena Allah, oleh karena itu aku tinggalkan dia. Sesungguhnya orang yang cinta harta, pujian dan hatinya tergantung pada nafsu (syahwat) dunia, dia lebih rakus dari orang yang aku jelaskan kepadamu. Tak tahukah engkau bahwa cinta harta termasuk salah satu dosa besar..? "Wahai.. Muhammad, tak tahukah engkau bahwa mencintai kedudukan dan sombong termasuk dosa besar..?" "Wahai.. Muhammad, tidak tahukah engkau, akulah yang memalingkan niat para pemimpin dari uamtmu..? mula-mula mereka memikirkan umat (amanah), tapi lama kelamaan mereka hanya memikirkan diri sendiri dan keluarganya, sampai akhirnya mereka menjadi rakus dan semua milik rakyat dikuasai, dan itu semua adalah kepandaianku." "Wahai Muhammad, tidak tahukah engkau, bahwa aku punya tujuh puluh ribu anak. Setiap anak dari mereka mempunyai tujuh puluh ribu setan. Di antara mereka telah aku tugaskan untuk menggoda golongan ulama, orang-orang pandai, sebagian lagi aku tugaskan untuk menggoda anak muda, sebagian lagi menggoda orang tua, dan sebagian lagi menggoda orang-orang yang lemah. Adapun anak-anak muda, tidak ada perbedaan di antara kami dan mereka, sementara anak-anak kecilnya, mereka bermain apa saja yang mereka kehendaki bersamanya. Sebagian telah aku tugaskan untuk menggoda orang-orang yang rajin beribadah, sebagian lagi untuk kaum yang menjauhi dunia (zuhud) (orang-orang zuhudpun tetap digoda setan dengan kezuhudannya). "Setan itu masuk ke dalam dan luar diri mereka, dari suatu keadaan ke keadaan yang lain, dari satu pintu ke pintu yang lain. Mereka mempengaruhi manusia dengan banyak sebab. Setan mengambil keikhlasan mereka dan menjadikan mereka menyembah Allah tanpa rasa ikhlas." "Apakah engkau tidak tahu kisah seorang pendeta yang beribadah secara ikhlas selama tujuh puluh tahun, sehingga orang yang sakit menjadi sehat berkat dakwahnya. Kemudian aku tidak pernah meninggalkannya sampai ia berzina, membunuh, berbohong, ingkar dan akhirnya bertekuk lutut dan besujud kepadaku. Dialah yang disebut Allah dalam Al-Qur'an, "Bujukan orang-orang munafik itu adalah seperti (bujukan) setan ketika mereka berkata pada manusia, "Kafirlah engkau..!" Maka tatkala manusia itu kafir dia berkata, sesungguhnya aku berlepas dari diri kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah Tuhan semesta alam." (QS al-Hasyr [59] : 16)
Demikianlah Artikel ini kami posting untuk dijadikan bahan bacaan semoga dapat menambah ketaqwaan kita kepada Allah SWT
Diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal ra. dari Ibnu Abbas ra. Dia berkata "Pada suatu hari, kami bersama Rasulullah SAW sedang mengadakan pertemuan di rumah salah seorang sahabat Anshar di Madinah."
Tiba-tiba iblis memanggil dari luar,
Iblis : "Wahai penghuni rumah, apakah kalian mengizinkan aku masuk, karena kalian membutuhkan aku..?"
Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat,
Rasulullah SAW : "Apakah kalian tahu siapa yang berseru itu..?"
Para Sahabat : "Tentu Allah dan rasulnya yang lebih tahu."
Rasulullah SAW : "Dia adalah Iblis yang terkutuk..! Semoga Allah senantiasa melaknatnya."
Umar bin Khatab ra. : "Wahai Rasulullah, apakah engkau mengizinkan aku membunuhnya..?"
Rasulullah SAW : "Bersabarlah wahai Umar, apakah engkau tidak tahu bahwa dia termasuk yang tertunda kematiannya sampai waktu yang ditentukan (Hari Kiamat)..?" Sebagaimana permintaan Iblis sendiri kepada Allah SWT yang tercantum dalam Al-Qur'an "Iblis berkata, "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka di bangkitkan." (QS al-A'raf [7] : 14). Kemudian Allah SWT mengabulkan permohonannya dengan jawaban yang terdapat pada ayat selanjutnya."Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh (hidup sampai Hari Kiamat)." (QS al-A'raf [7] : 15).
Rasulullah SAW melanjutkan perkataanya,
Rasulullah SAW melanjutkan perkataanya,
Rasulullah SAW : "Wahai sahabat, silahkan bukakan pintu untuknya, karena dia sedang diperintahkan Allah SWT. Kemudian perhatikan dan pahamilah apa yang dia ucapkan nanti serta dengarkan apa yang akan dia sampaikan kepada kalian..!"
Kemudian pintu di buka dan Iblis masuk di tengah-tengah kami. Ternyata dia adalah seorang yang sudah tua bangka dan buta sebelah matanya. Dagunya berjanggut sebanyak tujuh helai yang panjangnya seperti ranbut kuda, kedua kelopak matanya masyquqatani (memanjang terbelah ke atas tidak ke samping). Kepalanya seperti kepala gajah yang sangat besar, gigi taringnya memanjang keluar seperti taring babi, dan kedua bibirnya seperti bibir macan. Dalam Alqur'an di gambarkan bahwa kepala setan seperti buah zaqqum, "Buahnya (Zaqqum) seperti kepala Setan-setan." (QS ash-Shaffat [37] : 65).
Iblis masuk,
Iblis : "Assalamu' alaika ya Muhammad (Salam untukmu wahai Muhammad), assalamu' alaikum ya jama' atal muslimin (Salam untuk kalian semua wahai golongan muslimin)."
Rasulullah SAW : "Assalamu' lillah ya la' inin (Keselamatan hanya milik Allah SWT, wahai mahluk terlaknat). Aku mengetahui engkau punya keperluan terhadap kami. Apa keperluanmu itu wahai Iblis..?"
Iblis : "Wahai Muhammad, aku datang bukan karena keinginannku sendiri, tetapi aku datang karena ada yang memerintah dan memaksaku datang kemari."
Rasulullah SAW : "Apakah yang membuatmu terpaksa datang ke sini, wahai terlaknat..?"
Iblis : "Aku didatangi oleh malaikat utusan Tuhan Yang Maha Agung, dan dia berkata kepadaku." Berikut perkataan malaikat kepada Iblis, "Sesungguhnya Allah SWT menyuruhmu untuk datang kepada Rasulullah SAW dalam keadaan hina dan tunduk, Engkau harus memberitahukan kepadanya bagaimana tipu muslihat, godaan, dan rekayasamu terhadap Bani Adam. Bagaimana engkau membujuk dan merayu mereka. Engkau harus menjawab dengan jujur semua yang ditanyakan kepadamu." Allah SWT berfirman, "Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, jika engkau berbohong sekali saja dan tidak berkata benar dalam memberikan jawaban pada utusan-Ku, niscaya Aku (Allah) jadikan kamu (Setan) hancur menjadi debu yang dihempas oleh angin dan Aku (Allah) puaskan musuhmu (manusia) karena bencana yang menimpamu itu, (dengan ancaman itu Iblis takut dan berkata jujur).
Memulai Berdialog
Iblis : "Wahai Muhammad, sekarang aku datang kepadamu sebagaimana aku diperintahkan. Sekarang tanyakanlah kepadaku apa yang engkau inginkan. Jika aku tidak memuaskanmu tentang apa yang engkau tanyakan kepadaku, niscaya musuhku akan puas atas musibah yang akan menimpaku (karena aku pasti jadi debu). Tiada beban yang lebih berat bagiku dari pada melihat para musuhku lega dengan apa yang menimpa diriku."
Rasulullah SAW : "Baiklah aku akan mulai bertanya kepadamu, "Jika engkau benar-benar jujur, maka beritahukanlah kepadaku orang yang paling engkau benci..?"
Iblis : "Engkau, wahai Muhammad, engkau adalah mahluk Allah yang paling aku benci, dan kemudian orang-orang yang mengikuti agamamu. Artinya orang-orang yang mengikuti agama Allah dan tidak menyimpang dari ajaran-ajaran-Nya."
Rasulullah SAW : "Siapa lagi yang engkau benci..?"
Iblis : "Anak muda yang bertaqwa dan secara total menyerahkan seluruh jiwa dan raganya kepada Allah SWT."
Rasulullah SAW : "Lalu siapa lagi...?"
Iblis : "Orang Alim (yang berilmu) dan Wara' (menjaga diri dari syubhat) dan orang yang penyabar."
Rasulullah SAW : "Lalu siapa lagi..?"
Iblis : "Orang yang terus menerus dalam keadaan suci dan menjaga diri dari kotoran. Yaitu orang yang selalu memperbaiki wudhunya. Oleh karena itu banyak ahli ibadah yang selalu dalam kondisi suci (mempunyai wudhu) walaupun tidak akan melakukan shalat. Begitu juga orang yang selalu menjaga dan membersihkan hatinya dari sifat su'uzhan (berprasangka buruk), iri hati, dengki dan sebagainya. Kemudian orang yang menghilangkan penyakit hatinya, karena orang yang selalu bersih badan hatinya serta bersih dari dosa (selalu betaubat) orang itu dicintai Allah SWT seperti yang terdapat pada Al-Quran penutup ayat surah Al-Baqarah,"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS al-Baqarah [2] : 222).
Rasulullah SAW : "Lalu siapa lagi..?"
Iblis : "Orang miskin (fakir) yang sabar dan tidak menceritakan atau mengadukan kefakiran dan keluh kesahnya kepada orang lain. Keluh kesahnya hanya diadukan kepada Allah SWT semata, dan aku paling tidak senang kepada manusia yang dicintai Allah. Bukankah Allah SWT mengatakan, "Dan Allah menyukai orang-orang yang sabar." (QS Ali-Imran [3] : 146). Aku pasti menggoda orang seperti ini. Dan ada kabar lagi dari Allah bahwa ampunan dan kesabaran merupakan laba dari sebuah perdagangan bagi Allah yang tidak akan ada ruginya dan hal-hal yang diutamakan, "Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan." (QS asy-Syura [42] : 43)."
Rasulullah SAW : "Bagaimana engkau tahu bahwa dia penyabar..?"
Iblis : "Wahai Muhammad, jika dia mengadukan keluh kesahnya kepada sesama mahluk selama tiga hari, Tuhan tidak memasukkan dirinya ke dalam golongan orang-orang yang sabar. Harus pula engkau ketahui, bahwa orang yang sabar dan bersyukur merupakan tanda kekuasaan Allah. Dalam Al-Qur'an Allah berkali-kali menyebutkan tentang orang-orang yang sabar sebagaimana yang terdapat dalam QS Ibrahim [14] : 5, QS Lukman [3] : 31, QS Saba' [34] : 19, QS asy-Syura [42] : 33. Dan lebih dari itu, Allah akan memberikan martabat yang tinggi padanya. Sebagai bukti, tidak-kah engkau ingat tentang Yusuf as. yang dengan kesabarannya menjadi orang yang dimuliakan Allah. Dan aku pasti akan merusak kesabaran umatmu dengan tipuan-tipuanku sehingga mereka tidak akan mendapat keberuntungan."
Rasulullah SAW : "Lalu siapa lagi..?"
Iblis : "Orang yang pandai bersyukur."
Rasulullah SAW : "Bagaimana engkau tahu bahwa dia bersyukur..?"
Iblis : "Jika aku melihat dia mengambil dan meletakkan sesuatu pada tempatnya yang halal, tidak tamak, qanaah (menerima apa adanya pemberian Allah) dan selalu bersedekah dari kelebihan yang dia miliki. Aku pasti menggoda orang seperti itu agar dia tidak lagi bersyukur dan aku akan menakut-nakutinya dengan kemiskinan dan mengajaknya berbuat kejahatan." Di dalam Al-Qur'an dijelaskan, "Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu degan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); Sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS al-Baqarah [2] : 268).
Rasulullah SAW : "Bagaimana keadaanmu jika umatku mengerjakan shalat..?"
Iblis : "Aku merasa panas dan gemetar, tetapi aku tetap mengintai dan menggodanya agar dia dapat berpaling."
Rasulullah SAW : "Mengapa sampai seperti itu wahai terlaknat..?"
Iblis : "Bukankah jika seorang hamba bersujud kepada Allah dengan sekali sujud saja, maka Allah mengangkat derajatnya satu tingkat. Perintah sujud itu adalah awal dari murka Allah kepadaku sampai sekarang." Itu tercantum dalam Al-Qur'an, "Dan (ingatlah) ketika kami berfirman kepada malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis; dia enggan dan takabur dan adalah dia termasuk golongan orang-orang yang kafir." (QS al-Baqarah [2] : 34).
Rasulullah SAW : "Jika mereka berpuasa..?"
Iblis : "Aku terbelenggu sampai mereka berbuka puasa (dalam arti membatalkan puasanya) dengan makan dan minum atau melakukan perbuatan lain yang menyebabkan batal puasanya."
Rasulullah SAW : "Jika mereka menunaikan ibadah haji..?"
Iblis : "Aku menjadi gila, karena tidak tahu dari mana lagi aku akan memasukkan tipu daya. Semua pintu sudah tertutup. Bukankah dia sedang berkonsentrasi membaca talbiyah? Tetapi aku tetap mengintainya agar dia bisa takabur dalam beribadah."
Rasulullah SAW : "Jika mereka membaca Al-Qur'an..?"
Iblis : "Aduh, aku meleleh seperti timah meleleh di atas api."
Rasulullah SAW : "Jika mereka berzakat..?"
Iblis : "Seakan-akan orang orang berzakat itu mengambil gergaji atau kapak dan memotongku menjadi dua."
Rasulullah SAW : "Mengapa begitu, wahai Abu Murrah..?"
Iblis : "Bukankah ada empat manfaat dalam zakat itu yang menjadikan orang yang melakukannya jauh dariku. 1.) Tuhan menurunkan berkah atas hartanya. 2). Menjadikan orang yang berzakat disenangi mahluk-Nya yang lain. 3.) Menjadikan zakatnya sebagai penghalang atara dirinya dengan api neraka. 4.) Dengan zakat, Tuhan mencegah bencana dan malapetaka agar tidak menimpanya."
Rasulullah SAW : "Kapan engkau merasa mudah membujuk umatku..?"
Iblis : "Pada tiga saat (situasi)." 1.) Sewaktu dia marah, karena dia sendiri yang telah mengobarkan nafsunya. 2.) Di saat dia bingung menentukan pilihan. (pada saat itu aku menyusup dengan cepat). 3.) Sewaktu dua orang laki-laki dan perempuan yang bukan mahram berduaan (aku tunggu sampai mereka melakukan sesuatu)."
Rasulullah SAW : "Apa pendapatmu tentang Abu Bakar..?"
Iblis : "Wahai Muhammad, pada zaman Jahiliyah, sebelum menjadi pengikutmu dia tidak taat kepadaku, bagaimana mungkin di zaman Islam ini dia akan mentaatiku? aku sulit membujuknya, oleh karena itu dia aku tinggalkan."
Rasulullah SAW : "Apa pendapatmu tentang Umar..?"
Iblis : "Demi Tuhan, Aku takut bertemu dengan Umar karena ketegasannya dalam menyikapi perintah dan larangan syariat-mu."
Rasulullah SAW : Apa pendapatmu tentang Utsman..?"
Iblis : "Aku malu dengan orang yang para malaikat saja malu kepadanya."
Rasulullah SAW : "Apa pendapatmu tentang Ali bin Abu Thalib..?"
Iblis : "Andai saja aku dapat selamat darinya dan tidak pernah bertemu dengannya (menukar dirinya kepala dengan kepala), dan kemudian dia meninggalkanku, tetapi dia sama sekali tidak pernah melakukan hal itu." (Ali bin Abu Thalib terkenal cerdas, jadi Iblis ingin menukarkan kepalanya).
Demikian Dialog antara Rasulullah SAW dengan Iblis Laknatullah pada artikel ini dan akan kami lanjutkan dengan artikel Kejujuran Iblis kepada Rasulullah SAW [Bag. 2]
Banyak pertanyaan mengenai keberadaan Jin. Dari yang normatif sampai yang kontroversial. Tulisan berikut akan mengungkap keberadaan Jin menurut Islam. Mengupas rupa jin, cara menghadapi mereka dan sebagainya.
Jin Menurut Islam
Pengantar
Bangsa Jin, sesungguhnya adalah benar-benar ada, seperti yang tertulis dalam Al-Qur'an pada surat Al-Hijr ayat: 27:
Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah ciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan kami telah ciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.
Hanya keberadaan Jin memang tidak bisa dilihat dengan mata biasa. Karena, seperti ditulis pada surat Al-A'rof: 27:
Artinya : Sesungguhnya ia (jin) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari sutatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.
Sebenarnya ditidaktampakkan mereka sangat menguntungkan buat manusia dan merupakan Rahmat Allah kepada manusia, karena keberadaan Jin yang jumlahnya lebih banyak daripada manusia akan membuat manusia kesulitan untuk dapat hidup berdampingan.
Seperti disebutkan diatas, bangsa jin termasuk makhluk ghaib, tidak bisa kita lihat tetapi sesungguhnya ada. Karena mereka gaib, tentunya mereka tidak terikat dengan unsur kemanusiaan yang bersifat materialistik, seperti penyakit dsb. Otomatis umur mereka lebih panjang daripada manusia. Sehingga populasi jin lebih banyak daripada manusia. Inilah kenapa bangsa jin lebih banyak daripada manusia. Ayat Al-Quran Al-A'rof: 179 membuktikan kalau jin juga berpopulasi seperti manusia:
Kutipannya Al-A'rof: 179: ' Mereka (Manusia & Jin) itu seperti binatang ternak'
Juga karena sifat jin yang gaib, sehingga mereka tidak terikat dengan ruang (space) seperti yang manusia butuhkan. Ruangan seukuran 1 meter persegi mungkin didiami oleh ribuan jin. Mari kita kaji ayat Al-Quran surat Al-Naml: 39:
Artinya : Aku (Jin Ifrit) sanggup membawanya (singasana Balqis) kepada baginda (Nabi Sulaiman) sebelum baginda berdiri dari persidangan ini. Sesungguhnya aku cukup mampu berbuat demikian lagi dipercaya.
Ayat ini membuktikan bila jarak yang jauh bukanlah masalah buat bangsa jin. Karena ketidakterikatan mereka pada ruang, mudah saja mereka bepergian ketempat yang jauh dalam sekejap, atau tinggal pada ruang yang dalam ukuran manusia sangat kecil.
Rupa Jin
Sesuai penciptaanya, sesungguhnya bangsa jin terbuat dari api, seperti yang tertulis pada surat Al-Arof: 12:
Artinya : Saya (Iblis) lebih baik daripadanya (manusia). Engkau ciptakan saya dari api, dan engkau ciptakan dia dari tanah.
Dan bangsa jin mampu keluar masuk pada benda-benda lain termasuk manusia tanpa dapat dihambat.
Dalam hadits Bukhari disebutkan Nabi bersabda :
Artinya : Sesungguhnya Ifrit, sebagian dari golongan Jin semalam menggangu saya, agar saya berhenti melakukan sholat, namun Allah melindungi saya lalu saya mau mengikatnya pada teras masjid sampai pagi hari agar kamu dapat melihatnya. Tetapi saya ingat kepada nabi Sulaiman (kemampuan menguasai Jin yang Allah berikan kepadanya) yang pernah berkata : Ya Allah, ampunilah saya dan berilah saya kerajaan yang tidak pantas bagi orang-orang sesudah saya. (Lihat Saba': 12).
Sedangkan penampakkan sebagian bangsa jin, yaitu iblis bisa menyerupai apa saja sesuai dengan bentuk-bentuk yang diinginkannya, ini sesuai dengan keinginannya yang tertuang dalam surat Shad: 82-83:
Artinya : Iblis menjawab: 'Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-Mu yang mukhlis diantara mereka.'
Jadi dalam rangka menyesatkan manusia, Iblis dapat merubah dirinya kedalam bentuk apa saja yang diinginkannya.
Golongan Jin
Jin berbeda dengan malaikat, dimana semua malaikat pasti beriman.
Seperti juga manusia, sesungguhnya bangsa jin terdiri dari banyak golongan, tetapi dipisahkan dalam 2 kelompok besar, yaitu golongan pertama, yang beriman kepada Allah dan telah menjadi mukmin. Sedang golongan kedua yang bangkang kepada Allah, biasa disebut kafir. Mari kita lihat ayat Al-Jin: 11:
Artinya : Dan bahwasanya di antara kami (bangsa Jin) ada orang-orang yang sholeh, dan adapula yang tidak demikian. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda.
Kewajiban jin sama dengan kewajiban manusia, yaitu menyembah Allah dan melaksanakan seluruh perintah-Nya, seperti tertuang dalam surat Adz-Dzariyat: 56:
Artinya : Dan Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.
Demikian juga balasan atas segala pengingkaran manusia dan jin lakukan, Allah akan berikan balasan kepada manusia dan jin neraka yang sama seperti dalam Al-Quran surat Al-A'rof: 179:
Artinya : Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia (untuk mereka yang kafir).
Jin yang beriman dalam proporsi yang sama dengan yang kafir, keberadaan jin yang beriman ini banyak disebutkan dalam Al-Qur'an diantaranya dalam surat Al-Jin: 1-2:
Artinya : Katakanlah hai Muhammad, 'Telah diwahyukan kepadaku, bahwa sekelompok jin telah mendengar Al-Qur'an, lalu mereka berkata : Kami telah mendengarkan pembacaan Al-Qur'an yang menakjubkan. Yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar. Lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorangpun dengan Tuhan kami.'
Bahkan dalam satu hadits disebutkan, dari riwayat Ibnu Mas'ud Nabi SAW bersabda :
Artinya : Aku juga diutuskakan kepada Jin.
Hadits lain menyebutkan Nabi SAW bersabda :
Artinya : Aku diperintah membacakan (menyampaikan) Al-Quran kepada Jin.
Disini sangat jelas bila ada sebagian golongan jin yang mukmin.
Termasuk dalam golongan pembangkang adalah :
1. Iblis
Seperti tertuang dalam ayat Al-Qur'an surat Al-Baqaroh: 34:
Artinya : Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada malaikat; Bersujudlah kepada Adam; Maka mereka bersujud selain daripada Iblis.
Bangsa Iblis ini golongan jin yang sangat jahat, bahkan Allah telah menangguhkan umurnya hingga akhir zaman dalam tugasnya untuk menyesatkan manusia, seperti yang tertulis dalam Al-Quran surat Shad: 80-81:
Artinya : Allah berfirman : 'Sesungguhnya kamu (bangsa iblis) termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat)'.
2. Syaitan
Seperti tertuang dalam ayat Al-Qur'an surat Al-An'am: 112:
Kutipannya : Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan dari bangsa manusia (orang yang memiliki sifat dasar seperti syaitan) dan dari bangsa jin.
3. dan banyak lainnya seperti Ifrit, Maradah, A'wan, Ghawwashun, Thayyarun, Tawabi', Qurona', 'Ammar dsb. Dimana mereka bertugas untuk menipu daya manusia agar mengikuti jejak mereka nantinya, yaitu menghuni neraka jahanam.
Mengantisipasi Godaan Jin Kafir
Nabi Saw, pernah bersabda tentang hal-hal yang paling ditakuti dan menjadi musuh bagi bangsa jin pembangkang (Kafir) :
- Takut kepada Nabi sendiri.
- Seorang imam (pemimpin) yang adil.
- Orang kaya yang merendah hati.
- Pedagang yang jujur.
- Orang alim yang menjalankan sholat dengan khusyu'.
- Seorang mukmin yang memberikan nasehat yang baik.
- Mukmin yang sayang kepada sesamanya.
- Orang yang bertaubat dan konsisten dalam tobatnya
- Orang yang menjaga dirinya dari hal-hal yang haram.
- Orang yang selalu suci (berthaharoh).
- Mukmin yang dermawan
- Mukmin yang baik akhlaknya (tingkah lakunya).
- Mukmin yang berguna bagi seluruh umat ciptaan Allah.
- Orang yang hafal Al-Qur'an dan selalu membacanya.
- Orang yang selalu sholat tengah malam, ketika orang lain tidur.
Saya pernah membaca buku 'Godaan Syaitan' karya Md. Ali Alhamidy, dimana ditulis ketika Surat Ali Imran ayat 135, 136 diturunkan, terjadilah sesuatu yang menggemparkan bagi para syaitan yang menjadi anak buah Iblis. Sang Iblis terdengar meraung-raung menggelegar sehingga terdengar keseluruh jagad raya ini. Para syaitan keheranan dan mendatangi rajanya sang Iblis tersebut. Ada hal apakah yang mengakibatkan rajanya menjadi sangat gusar '
Setelah mereka mendatangi rajanya, akhirnya sang raja memberitahu bila telah turun ayat Al-Qur'an yang sangat merugikan golongan mereka (para jin kafir/pembangkang), yaitu bahwa seseorang yang berdosa, bila ia ingat akan Tuhan, artinya ingat dan sadar akan kesalahannya, lalu dia minta ampun kepada Allah, kemudian tidak melanjutkan lagi segala kesalahan yang telah disadarinya tersebut, maka dia akan diberi ampun oleh Tuhan. Dengan demikian maka sekarang tidak ada gunanya menggoda manusia, karena kalau manusia lantas tobat, maka sia-sialah usaha mereka.
Berikut adalah surat Ali Imran ayat 135 & 136 :
Artinya : Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri (sengaja berbuat dosa), mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah ' Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal didalamnya dan itulah sebaiknya pahala orang yang beramal.
Dan pada saat itu juga mereka berkumpul dan bermusyawarah bagaimana caranya supaya turunnya ayat itu menjadi sia-sia juga bagi umat manusia.
Kemudian diputuskan untuk menggoda manusia dengan cara setelah mereka berbuat dosa, supaya malas bertobat. Kemudian membisiki dengan kata-kata manis seperti : 'Besok sajalah bertobatnya kalau hatinya sudah tenang', karena kita masih muda, masih ingin senang-senang dan ingin menikmati hidup. Bila nanti semua keinginan kita terpuaskan, maka tentunya pintu tobat selalu terbuka bagi Allah'..'. Dan mereka juga menugaskan beberapa syaitan baik dari golongan jin maupun manusia, untuk menjaga dan meneliti kondisi orang-orang tersebut agar selalu berbuat dosa, tanpa pernah bertobat, dengan menimbulkan masalah-masalah dan kesenangan-kesenangan baru.
Sedang bagi golongan kafir yang ingin segera bertobat dan menjadi mukmin selalu diberikan pandangan-pandangan keliru tentang Islam, bahkan dengan jalan mem-palsu-kan bentuk Allah yang maha esa; seperti mencintai dan menyenangi 'perwujudan' Allah dalam bentuk-bentuk tertentu, mengganggap segala nik'mat dunia sebagai anugerah dari Allah, dsb; agar mereka semakin engan untuk menjadi mukmin.
Dan keputusan yang terakhir adalah agar manusia selalu menganggap terhadap dosa-dosanya sebagai hal yang baik, tidak terasa kalau salah. Maka dihiasilah amal perbuatan manusia tersebut dengan sutera halus sehingga orang yang berbuat salah itu bila diperingatkan tidak akan menyadari akan kesalahannya. Orang yang menasehati bahkan akan dianggap sebagai musuhnya, karena mereka menganggap apa yang mereka kerjakan adalah benar belaka.
Maka dengan keputusan ini bergembiralah hati sang Iblis dan anak buahnya, para syaitan.
Membentengi diri dari Godaan Jin Kafir.
Hati manusia, sebagai perwujudan dari roh yang telah Allah isikan kedalam jasad manusia, memiliki fitrah dan keinginan. Didalamnya terdapat malaikat dan syaitan yang saling membisiki dengan hal-hal baik dan jahat. Jika perbuatan baik kita lebih dominan, maka malaikat berperan lebih banyak dalam hidup kita, demikian juga sebaliknya.
Tentang adanya syaitan yang mengganggu manusia, Nabi SAW, pernah menyatakan :
Artinya : Masing-masing kamu memiliki syaitan,. Lalu para sahabat bertanya: Apakah engkau juga ' Kemudian Nabi menjawab: Juga aku, hanya saja saya ini telah ditolong oleh Allah Ta'ala terhadap mereka (para syaitan), sehingga mereka menjadi mukmin, maka mereka tidak menyuruh kecuali hal yang baik saja. (HR. Ibnu Mas'ud dan Muslim).
Agar kita tidak diganggu oleh mereka (para syaitan/jin dari golongan kafir), adalah mengerjakan hal sebagai berikut :
1. Selalu ber-Taqwa dan dzikir kepada Allah, karena seperti tertulis dalam surat Al-A'rof: 201:
Artinya : 'Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa, apabila ditimpa kepada mereka sesuatu gangguan was-was syaitan, mereka teringat (selalu berlindung) kepada Allah, maka ketika itu mereka menjadi orang-orang yang memiliki pemandangan.'
Artinya : 'Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa, apabila ditimpa kepada mereka sesuatu gangguan was-was syaitan, mereka teringat (selalu berlindung) kepada Allah, maka ketika itu mereka menjadi orang-orang yang memiliki pemandangan.'
2. Selalu berdzikir (ingat kepada Allah), merupakan alat pembasmi yang paling ampuh untuk mengalahkan atau memperkecil pengaruhnya, seperti yang disabdakan oleh Nabi SAW:
Artinya : 'Syaitan itu meletakkan belalainya pada hati anak Adam (manusia). Maka jika manusia itu berdzikir, maka syaitan itu mengendap (tidak dapat berbuat apa-apa), tetapi jika ia lengah dan tidak mengingat Allah, maka ia (syaitan) akan menelan (menguasai) hatinya (manusia).' (HR. Ibnu Abid-Dunya).
Artinya : 'Syaitan itu meletakkan belalainya pada hati anak Adam (manusia). Maka jika manusia itu berdzikir, maka syaitan itu mengendap (tidak dapat berbuat apa-apa), tetapi jika ia lengah dan tidak mengingat Allah, maka ia (syaitan) akan menelan (menguasai) hatinya (manusia).' (HR. Ibnu Abid-Dunya).
3. Berpuasa dan makan secukupnya, berarti membentengi masuknya syaitan kedalam hati, seperti yang pernah Nabi SAW katakan : Artinya : 'Sesungguhnya syaitan itu berjalan pada manusia lewat tempat jalannya darah. Maka sempitkanlah tempat berjalannya dengan lapar.' (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Muslim serta Abu Dawud dan Ibnu Majah).
4. Mengerti akan tabi'at (kebiasaan) mereka yang selalu mengganggu manusia seperti yang tertulis didalam Al-Quran, upaya syaitan menggunakan berbagai cara untuk mengganggu umat manusia :
Artinya : 'Kemudian demi Allah aku (Iblis) datangi mereka, dari belakang, kanan, maupun kirinya, dan tidaklah Engkau jumpai jumlah terbanyak dari mereka, bersyukur kepada Engkau.' (Al-Arof: 16-17).
Artinya : 'Kemudian demi Allah aku (Iblis) datangi mereka, dari belakang, kanan, maupun kirinya, dan tidaklah Engkau jumpai jumlah terbanyak dari mereka, bersyukur kepada Engkau.' (Al-Arof: 16-17).